Feelings and Thoughts
Beberapa waktu belakangan ini Aku merasa banyak sekali permasalah yang Aku harus jalani. Mulai dari permasalahan di keluarga, di lingkungan kerja, bahkan di lingkungan sosial media yang Aku rasakan saat ini. Mukin bagi segelintir orang masalah ku akan di pandang mereka biasa saja dan mungkin mereka akan berbicara "yaelah dipikirin banget si, banyak kali yang lebih penting yang lu harus pikirin". Sejak remaja entah kenapa Aku merasa memilki perasaan empati begitu tinggi atau istiliah lain yang mungkin bisa lebih menjelaskan lebih tepat mengenai perasaan ku ini. Sisi positifnya aku merasa senang memiliki perasaan seperti ini, bisa peduli terhadap sekitar peduli dengan apapun yang ada di hadapan ku. Di sisi negatif nya aku jadi beranggapan entah itu permasalahan teman ku, permasalahan sosial bahkan permasalahan orang asing yang baru Aku temui di jalan bisa saja menjadi beban di pikiran ku dan perasaan ku. Aku berusaha untuk bisa menghilangkan beberapa yang menurut ku tidak penting tetapi akhirnya hanya bisa membuat tidur ku tidak nyenyak. Bahkan ketika bermimpi pun aku bisa membawa permasalahan yang ada di dunia nyata ini kedalam mimpi ku yang membuat ku berpikir sangat keras ketika Aku bangun tidur.
Suatu ketika ada teman ku yang mengutarakan perasaan nya saat itu kepadaku, Yang pada waktu itu mungkin perasaannya sangat sangat kacau. Dia bercerita soal kekasih nya yang memperlakukan Dia dengan sangat tidak pantas, bahkan mengancamnya jika ada orang lain diluar hubungan mereka yang tau permasalahannya itu. Berhubung aku adalah sahabat nya yang dipercaya dia mau menceritakan permasalahn nya padaku dan aku pun berjanji untuk tidak memberi tahu kepada orang lain soal masalahnya ini. Karena menurut ku tidak sepantasnya permasalahan orang lain aku ceritakan kepada orang lain juga. Yang bisa jadi itu adalah menggosipi orang yang mempercayai ku. Nanti malahan akan menimbulkan kekecewaan pada dirinya terhadap ku. Aku tahu betul bagaimana ketika Aku di kecewakan dengan orang yang benar-benar Aku percaya. Mungkin Aku bisa memaafkan nya tetapi luka akibat kekecewaan tiak bisa sembuh dengan mudah. Dari permasalahan teman ku aku bisa merasakan betapa terjebaknya dan sakitnya perasaan dia ketika di ancam oleh kekasih nya. Pada saat itu aku ingin sekali bertindak untuk mendatangi kekasihnya itu dan menghantam wajah nya sampai babak belur. Untungnya aku di anugerahi kesabaran yang menurutku cukup untuk ku untuk menahan tindakan ku tadi. Tetapi setelahnya aku bisa merasa sangat kesal sekali bahkan tidak bisa ku lupakan begitu saja.
Suatu kejadian lagi ketika Aku berangkat ke tempat kerja ku, Dan aku melihat seorang yang mengalami kecelakaan pada saat itu tetapi aku tidak bisa membantunya karena posisiku saat itu sudah terlambat untuk masuk kerja. Pada akhirnya membuat perasaan ku menyesal dan memikirkan orang tersebut. Sampai-sampai di tempat Aku berkerja hampir membuat ku celaka karena penyesalan pada diriku kenapa aku tidak bisa membantu pada saat itu juga dan masih memikirkan kecelakan yang dialami orang itu.
Sebenaranya masih banyak lagi cerita yang bersangkutan dengan perasaan dan pikiran ku seperti dua cerita yang aku ceritakan sebelumnya. Mungkin aku tidak bisa ceritakan semua itu karena menurutku itu privasi baguku. Di tambah lagi Aku tidak mau membuat kalian yang membaca ceritaku menjadi ikut ikutan pusing. "Engga juga ah ge'er banget lo". Kalau tidak yasudah tidak apa apa setidaknya membuat ku lega. Dari itu semua pun aku menyadari jika perasaan dan juga pikiran ku sangat tidak seimbang. dan sangat berlebihan dari salah satu diantara keduanya. Aku merasa harus ada keseimbangan antara perasaan dan pikiranku.
Untuk mengatasi perasaan dan pikiranku, Pastinya aku punya cara agar bisa mengatasinya. Karena aku tidak mau terjebak dengan perasaan dan pikiran ku yang berlebihan ini yang sangat amat mempengaruhi akitifitas ku sehari-hari. Pada khasus orang-orang aku kenal seperti keluarga, teman ataupun rekan kerja ku mungkin aku hanya bisa mendukung dan memberikan nasihat padanya. Dan juga saran atau pun masukan kepadanya. Urusan mereka menerimanya atau tidak itu belakangan karena aku juga tidak bisa memaksakannya untuk melakukan saran/ masukan dari ku. Karena menurut ku setiap permasalahan setiap orang hanya orang tersebutlah yang bisa menyelesaikannya sampai selesai. Dan juga hanya orang tersebutlah yang bisa memilih dan memilah saran yang ku sampaikan kepadanya untuk yang mana bisa ambil untuk mengatasi permasalahannya saat itu
Untuk khasus orang lain yang aku temui dijalan aku hanya bisa mendoakan dan berharap orang tersebut bisa di bantu orang lain lagi yang sanggup jika aku tidak bisa membantunya. Dan juga aku berharap permaslahan yang sedang di alaminya bisa di selesaikan dengan baik.
Dari pengalaman ku ini, Aku bisa belajar bagaimana cara untuk menyeimbangkan antara perasaan dan pikiran. Karena menurutku jika perasaan dan pikiran tidak seimbang akan membuat ku memiliki perasaan yang berlebih dan juga pikiraan yang berlebih yang membuat keseharian ku tidak berjalan dengan baik bahkan bisa membuat celaka seperti yang telah aku sampaikan di beberapa paragraf yang aku bahas tadi. Di tambah lagi akan membuat sebuah relasi rusak akibat tindakan yang kita lakukan berlebihan. Karena ada sebuah pepatah juga yang mengatakan jika apapun itu yang bersifat berlebihan tidak baik. Maka dari itu juga manusia kebanyakan tidak merasa puasatas apa yang mereka terima karena apa yang mereka dapat itu mungkin sudah sangat berlebihan.
Sebelum aku menutup bagian ini aku mau menyampaikan sebuah pesan yang mungkin bisa membantu kalian yang sedang membaca blogku ini dan mungkin juga sedang mengalami apa yang aku rasakan.
Kita di anugerahi perasaan dan juga pikiran dari Tuhan, cobalah untuk menyeimbakan antara perasaan dan pikirian tersebut sehingga kita merasa cukup apa yang Tuhan anugerahi atau apapun itu yang diberikan kepada kita.
Komentar
Posting Komentar